Powered By Blogger

Rabu, 28 Mei 2014

Surat Cinta Untuk Pelangi

  
Pada suatu ketika,
Ada seorang wanita yang berperawakan tidak terlalu tinggi. Berwajah serupa pelangi. Menyiratkan warna-warna untukku sendiri.
Ia berjalan menemuiku, kemudian memberi serbuk-serbuk pasir warnanya.
Ada merah, jingga, kuning, hijau, biru, merah muda dan ungu. Aku memejamkan mata saat Ia menaburkan butir warnanya satu persatu. 
Tubuhku dipenuhi oleh warna sekarang. Kemudian laki-laki itu tersenyum kepadaku. Mengisyaratkanku untuk diam sejenak. Menaruh jari telunjuk di bibirnya sendiri. Menandakan aku tidak boleh bicara.
Aku mengangguk pelan tapi pasti. Wajahku sudah serupa tembok yang dihiasi grafiti warna-warni. Aku tidak berniat untuk membersihkannya.
Kemudian, pelangi itu pergi. Ia tak berucap sepatah katapun dari mulutnya.
Aku sedikit sedih, namun yakinku pelangi itu akan datang lagi, suatu hari.
Pekan telah berganti bulan.
Pelangi itu tak datang juga.
Perlahan-lahan warna dari serbuk yang Ia berikan sewaktu itu hilang luruh disapu waktu.
Seringkali pelangi datang setelah hujan.
Tetapi aku hanya mampu menyaksikannya dari kejauhan.
Melukisnya dengan kenangan.
Membingkainya dengan harapan.

Untuk wanita yang serupa pelangi , apa kabarmu?

Tidak ada komentar: